**Assalamu'alaikum .. Jazaakallahu Khaeron Telah Mengunjungi Blog Sigit Altarapy**

Mengenal Lebih Dekat Terapi Bekam

Ketika seorang terapis sedang menangani klien ( pasien ) dan berada pada keadaan dimana dia harus mengeluarkan toxin ( racun ) dari dalam tubuh klien tersebut dengan segera ( secepatnya ) Apa yang kira-kira harus dilakukan ? , memberikan ramuan tertentu agar racunnya segera keluar ? , atau memberikan obat agar terjadi proses detoksifikasi dan berharap racunnya segera keluar ? , dua-duanya tentu saja bukanlah pilihan yang tepat, karena kedua-duanya butuh waktu setidaknya 24 jam bahkan lebih . Padahal klien kita tidak bisa menunggu selama itu, mereka butuh tindakan cepat agar racun yang ada didalam tubuhnya itu segera bisa dikeluarkan.
Nah… dalam keadaan seperti ini tindakan yang paling tepat adalah dengan segera mengaplikasikan metode BEKAM kepada klien kita . Dengan di Bekam ,racun yang terdapat dalam tubuh si klien akan langsung bisa dikeluarkan … ya saat itu juga !!! luar biasa bukan ??? inilah keunggulan metode Bekam dibanding dengan metode lain, tidak ada metode yang bisa mengeluarkan racun dalam tempo yang sangat cepat, secepat Bekam. Padahal kita juga tahu bahwa hampir sebagian besar penyakit didalam tubuh kita disebabkan oleh racun ( toxin ). Maka tidak ada pilihan lain, jika anda seorang terapis dan serius dengan profesi ini , akan sangat bijaksana jika anda segera belajar menguasai tekhnik Bekam .

Apa itu Bekam ?
Bekam atau hijamah menurut bahasa berarti ‘menghisap’. Ada juga yang mengatakan al hijamah berasal dari kata hajaaman yang berarti mencegah  penyakit  . Bekam adalah metode membuang toksin ( racun ) dengan mengeluarkan darah kotor dari permukaan kulit dengan cara dihisap menggunakan berbagai macam alat seperti tanduk kerbau,gading gajah,batang bambu atau gelas vacum modern setelah sebelumnya disayat atau ditusuk dengan pisau bedah atau jarum. Inilah salah satu cara detoksifikasi (buang racun) yang aman dan selamat bagi kita umat Islam,dengan tidak ada efek samping insha Allah. Berbekam sangat sesuai untuk menghilangkan rasa sakit, memulihkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan kembali sel-sel darah putih (leukusit). Seperti  yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Sebagai referensi orang-orang di Eropa pula dikabarkan menggunakan lintah sebagai alat berbekam. Pada satu masa, 40 juta lintah diimport ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia yang sakit, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut tidak  akan bergerak lagi , lantas jatuh .
Diperkuat dengan beberapa hadis sahih yang menjelaskan mengenai terapi bekam, ia dikatakan sebagai metode yang bisa membantu pengobatan segala jenis penyakit. Pengobatan bekam juga telah banyak digunakan oleh bangsa Arab di jaman Jahiliyah. Dan setelah kedatangan Islam, Rosulullah SAW mengakui manfaat bekam ini serta mempraktekkan dan menganjurkan penggunaannya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya cara pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah alhijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Mengenai dalil-dalil lain tentang BEKAM Klik disini
Ada dua jenis bekam
  1. Bekam basah (Damawiyah), cara ini adalah yang dilakukan Rasulullah SAW, maka disebut sunnah Nabi SAW. Caranya adalah dengan menyedot atau mengcup permukaan kulit dahulu sekitar 2-5 menit. Baru kemudian cup dilepas lalu permukaan kulit ditusuk dengan jarum atau pisau bedah, caranya dengan menyayat titik tertentu dipermukaan kulit sepanjang 0,5 cm dengan kedalaman 0,4 mm. Kedalaman sayatan tidak boleh lebih dari 0,4 mm, jika lebih dalam dari itu maka yang keluar bukan darah kotor tetapi darah segar. Sebab sayatan akan mengenai pembuluh darah arteri, jadi lakukan bedah minor ini dengan sangat hati – hati. Kemudian Sedot atau cup kembali untuk mengeluarkan darah yang kotor dari badan, jika perlu penyedotan darah kotor ini hingga maksimal sampai tiga kali.
  2. Bekam kering (Jaffah), yaitu bekam angin. Bekam kering ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw . Oleh karena itu cara ini bukan sunnah Nabi saw, akan tetapi bekam jenis ini pengembangan dijaman sekarang, berdasarkan ijtihad para muhtajim. Adapun cara bekam kering adalah, organ yang di tuju dilumasi minyak zaitun langsung dikop 3-5 menit dimana kopnya dipasangkan magnetnya. Hal ini dilakukan 2 hingga 3 kali.
Bekam kering ini juga bermanfaat untuk membuang angin dan meredakan sakit secara emergency tanpa melukai kulit, untuk itu diperlukan minyak zaitun untuk melicinkan cup gelas agar kulit tidak sakit, disamping juga untuk menyembuhkan luka dari pori – pori kulit yang terbuka.
Waktu yang baik untuk berbekam.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah ra . Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa berbekam pada tanggal 17,19,21 bulan Hijriyah itu adalah hari – hari yang menyembuhkan segala macam penyakit”.
Ibnu Sina dalam kitabnya “Al-Qunun fii thibb” menerangkan waktu yang paling baik untuk berbekam  yaitu pada waktu tengah hari antara jam 2 (dua) sampai dengan jam 3 (tiga) sore, karena waktu itu pembuluh darah sedang mengembang dan darah yang mengandung toxid (racun) sangat baik untuk dikeluarkan.

Baca Manfaat bekam👌
Sejarah Perkembangan Bekam.
Sesungguhnya bekam sudah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri ,sekitar 4.000 tahun SM ,lalu bekam berkembang di Babilonia,Mesir ,Saba dan Persia. Sumeria adalah daerah yang masuk wilayah Irak ,yaitu negri yang dialiri sungai Eufrat dan Trigis. Pada saat itu para tabib menggunakan pengobatan para raja .Tabib – tabib termasyhur hanya menurunkan ilmu pengobatannya kepada murid-murid terpilih . Sedangkan di China ,bekam berkembang sekitar 2.500 tahun SM ,Sebelum berkuasanya Kaisar Yao. Dan di China inilah bekam berkembang berdasarkan titik akupunktur.
Di Mesir,bekam sudah ada sejak zaman kekuasan Fir’aun , Sekitar 2.500 tahun SM . Pada masa kekuasan Fir’aun Ramses II ,kira.kira 1.200 tahun SM ,Secara tidak sengaja pada masa itu banyak orang-orang yang dilempari batu ,lalu terjadi lebam .setelah dikeluar kan darahnya ,ternyata banyak yang sembuh penyakitnya. Pengobatan bekam juga sudah umum dipakai para tabib disana bersama-sama dengan jenis pengobatan lainnya .Dalam melakukan bekam,para tabib memakai pengobatan pedoman titik tertentu ditubuh pasien.
Pada zaman Nabi Yusuf ,di Mesir terdapat kaum Isroil. Di antara mereka ada yang  terkenal sebagai ahli pengobatan dengan Bekam ini. Namun hanya orang-orang tertentu yang berobat menggunakan metode ini.
Di Persia yakni bangsa Persi merupakan bangsa serumpun dengan bangsa Aria,India,Yunani,Romawi,Isbanji,Jerman, maupun rumpun Aria Eropa lainnya, yang hidup sekitar 3.000 tahun SM , Bekam berkembang bersama pengobata FASHID, KAY , pembedahan , ramuan HERBAL , tumbuhan-tumbuhan laut,biji-bijian,bunga dan getah-getahan.
Di zaman Nabi bekam sudah banyak yang dikerjakan para sahabat. Bahkan menjadi sunah dan kebiasan mereka. Nabi Muhammad SAW selain memerintahkan umatnya untuk berobat dengan bekam, juga memberikan petunjuk tempat – tempat yang baik untuk dibekam .Walaupun Nabi Muhammad SAW sendiri bukan tabib ,namun semua perbuatannya berdasarkan petunjuk Allah SWT .Beliau bisa memberikan arahan kepada umatnya untuk melakukan bekam pada titik-titik tertentu .Beberapa titik yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan sangat baik untuk dibekam , diantaranya adalah:
ummu mugdis,akhdza’ain,katifain,kahil,warik,hammah dan dzohril qodami .

Di masa perkembangan Islam sekitar tahun 300 Hijriyah,di Baghdad ( Irak ) , bekam merupakan pengobatan yang paling maju saat itu. Mereka menggunakan bekam bersama al-kayy bakar, fashid,dan bekam jubb,yaitu bekam yang khusus terbuat dari gelas kaca yang indah, pisaunyapun khusus, bentuknyapun  kecil dan tajam . Pisau itu direbus terlebih dahulu untuk di sterilkan. Para juru bekamnya pun bermacam-macam, dari yang hanya belajar karena turun temurun, bekam jalanan, hingga ahli bekam yang berpendidikan tinggi sepertI dilembaga kedokteran tinggi Jundi Syahpur, Harran, Syam, maupun Iskandariyah. Namun ,banyak juga yang berasal dari madrasah fikih. karena itu, bekam dan fashid yang dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran saat itu , sangat  berbeda dengan  yang dilakuka para juru bekam yang tak berpendidikan kedokteran.

Di Indonesia banyak terapis yang menggabungkan metode Bekam dengan metode lain yang bebasis herbal yaitu metode Apitherapy yaitu metode pengobatan yang menggunakan produk-produk hasil lebah Klik disini . Contohnya yang dilakukan oleh salah satu institusi kesehatan yang berada di naungan Yayasan Apitherapy Indonesia yaitu : Rumah Sehat AR69, yang sedang konsen mengembangkan metode penggabungan dari Apitherapy dengan Bekam. Para terapis yg berada di naungan Rumah Sehat AR69 sangat yakin, bahwa penggabungan dua metode pengobatan ini adalah penggabungan dua metode yang Luar biasa. Apitherapy merupakan metode pengobatan dari Allah berdasarkan Surat Annahl ayat 68-69 ( Surat 18 : 68-69 ) sedangkan Bekam  ( Alhijamah ) merupakan  metode pengobatan Sunnah nabi Klik disini
Dan hasilnya sangat luar biasa, banyak klien ( pasien ) yang sangat terbantu …

No comments:

Post a Comment